KunciJawaban Soal Latihan PAI Kelas 5 SD MI Pelajaran 8 : Hidup Sederhana dan Ikhlas. Hidup sederhana menurut Al Qur'an adalah di antara berlebihan dan kikir. Berlebihan artinya tidak wajar atau tidak aneh-aneh, sedangkan kikir artinya terlampau hemat atau bisa juga disebut pelit. Selamat belajar adik-adik, artikel ini akan membahas contoh DownloadSilabus PA Islam SMP Revisi 2017 Doc. by siti jamilah. Download Free PDF View PDF. Silabus Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMP Kelas 7, 8 & 9 Kurikulum 2013 Revisi 2017. by Operator Sekolah. Download Free PDF View PDF. Silabus Kurikulum 2013 PAI Dan Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyyah ( MTs ) Kelas 7. by Fathurrauf Ad-Dakhil. PerilakuHidup Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana dalam Kehidupan Sehari-Hari. Rendah hati adalah sikap merendahkan diri di hadapan Allah dan sopan santun terhadap sesama. Orang yang memiliki sikap rendah hati tidak akan meremehkan orang lain dan tidak akan bersikap sombong walaupun dirinya orang yang mampu dan kuat. Fast Money. Photo by Pixabay on I. Dalil tentang rendah hati, hemat dan hidup sederhana Ayat al-qurán tentang rendah hati, hemat dan hidup sederhana sudah tertera dalam al-qurán surat al-furqon ayat 63 yang berbunyi وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan” dan di dalam al-qur’an surat al-isra ayat 27 yaitu إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” II. Memahami hukum tajwid tentang hukum bacaan Mad Sebelum melanjutkan penjelasa hukum Mad, perhatikan bagan di bawah ini Mad Asli / Mad Thabi’i Mad Asli merupakan hukum dasar dalam pembagian hukum-hukum Mad, tak hanya itu sebab akibat atau ciri-ciri terjadi Mad Asli juga merupakan komponen pokok dalam terbentuknya hukum Mad Far’i. Adapun sebab atau ciri-ciri dari Mad Asli adalah sebagai berikut a. Apabila terdapat harakat Fathah ﹷ di ikuti huruf alif ا contoh سَالِمٌ saalimun b. Apabila terdapat harakat kasrah ِ- di ikuti dengan huruf ya sukun يْ contoh خَبِيْرٌ khobiirun c. Apabila terdapat harakat dhammah ُ- diikuti dengan huruf wawu sukun وْ contoh غَفُوْرٌ ghofuurun Cara membaca Mad Asli atau Mad Thabi’i yaitu membaca panjang huruf hijaiyah yang disertai dengan alif ا , ya sukun يْ dan wawu sukun وْ durasi panjangnya 1 alif atau 2 harakat. 2. Mad Wajib Muttasil Mad Wajib Muttasil masuk ke dalam kategori dari Mad Far’i. Terjadinya hukum Mad Wajib Muttasil yaitu a. Apabila ada huruf mad alif ا , ya sukun يْ dan wawu sukun وْ diikuti dengan huruf hamzah ء dalam satu lafadzh kata b. Cara membacanya wajib 3 alif atau 6 harakat contoh وَأَمَّا السَّائِلَ 3. Mad Jaiz Munfasil a. Apabila ada huruf mad alif ا , ya sukun يْ dan wawu sukun وْ diikuti dengan huruf hamzah ء dalam 2 lafadz kata yang berbeda b. Cara membacanya panjang 1 alif atau 2 harakat, 2 alif atau 4 harakat dan 2,5 alif atau 5 harakat contoh إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ 4. Mad Arid a. Apabila ada huruf mad alif ا , ya sukun يْ dan wawu sukun وْ diikuti dengan waqaf tanda berhenti atau akhir ayat b. Cara membacanya harus panjang dan panjangnya 1 alif 2 harakat, 2 alif 4 harakat dan 3 alif 6 harakat contoh لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ 5. Mad Iwad a. Disebut Mad Iwad apabila ada huruf yang berharakat fathahtain ــًـ tertletak pada akhir kalimat atau ayat b. Maka cara membacanya harus panjang yaitu 1 alif atau 2 harakat contoh صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا III. Pesan Mulia dalam al-furqon ayat 63 dan al-isra ayat 27 al-furqon ayat 63 Di dalam ayat ini Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati. Sifat rendah hati ini harus diwujudkan dalam setiap perilaku kita, baik terhadap diri kita sendiri terhadap Allah Swt, maupun terhadap orangorang jahil yang menyapa kita. Rendah hati disebut juga dengan tawadu’. Pengertian tawadu’ adalah sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu’ berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya sematamata merupakan karunia dari Allah Swt. Lawan kata dari rendah hati adalah tinggi hati, sombong, takabur, atau angkuh. Allah Swt juga sangat melarang manusia berjalan dengan kesombongan. Firman Allah Swt dalam al-Isrā’/17 ayat 37 وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ ٱلْأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ ٱلْجِبَالَ طُولًا Artinya “Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong…”. al-Isrā’/17 37 Orang yang rendah hati itu derajatnya akan dinaikkan oleh Allah Swt. 2. al-isra ayat 27 Dalam ayat ini Allah Swt menegaskan bahwa berfoya-foya serta menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan bagian dari perbuatan setan. Dengan demikian, sudah jelas bahwa tindakan semacam ini sangat dilarang oleh Allah Swt. Allah mengajarkan kita agar bisa hidup hemat, sederhana, dan peduli kepada orang lain dengan cara suka berderma. Dengan tindakan mulia seperti ini, harta yang kita miliki akan menjadi lebih bermakna bagi diri kita sendiri dan bermanfaat bagi orang lain di sekitar kita. Sungguh indah ajaran Islam. Di samping memberi contoh sifat hemat, Rasulullah Saw juga memberikan teladan agar kita menjalani hidup dengan kesederhanaan. Rasulullah bukan seorang yang miskin, namun beliau menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan. Pernyataan ini sesuai dengan Hadis berikut artinya “Dari Abu Umamah ia berkata,“Pada suatu hari di sisinya, sahabat Rasulullah saw. Memperbincangkan tentang dunia, maka Rasulullah bersabda“Tidakkah kalian mendengar? Tidakkah kalian mendengar” Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman. Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman.” Maksudnya adalah berpakaian apa adanya dan pantas.” Abu Dawud Daftar Pustaka Ahsan Muhamad, Sumiyati, & Mustahdi. 2017. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Rasulullah Saw menerima wahyu dari Allah SWT berupa Al Quran. Al Quran berisi petunjuk dan pedoman hidup manusia dalam meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Seperti yang terdapat di dalam Al Furqan ayat 63, yaitu tentang perintah untuk berbuat rendah hati. Allah SWT ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا Arti Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan. Quran Surat Al-Furqan Ayat 63 Dalam Islam, sikap rendah hati disebut juga tawaduk, yaitu sikap tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang memiliki sikap rendah hati akan selalu merasa segala kelebihan yang dimiliki adalah titipan dari Allah SWT, dan tidak patut dibanggakan disombongkan. Selain itu, orang yang rendah hati juga selalu menganggap kelebihan yang dimiliki merupakan sebuah nikmat yang harus disyukuri. Karena dia yakin bahwa nikmat yang disyukuri akan senantiasa ditambah lagi oleh Allah SWT Berfirman.…وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًاArti “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong..” Quran Surat Al-Isra Ayat 37Dalam ayat lain Allah SWT جَرَمَ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْتَكْبِرِينَ Arti Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. Quran Surat An-Nahl Ayat 23 Sikap rendah hati dapat menyelamatkan manusia dari kehancuran, karena rendah hati akan menjauhkan dari sikap sombong. Apabila manusia tidak memiliki sikap sombong, maka manusia akan terhindar dari siksa Allah SWT di dalam nereka. Oleh karena itu, sikap sombong harus dihindari oleh setiap muslim, karena yang berhak sombong adalah Allah SWT. عَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارِ رَضِيَ اللهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ إِنَّ اللّٰهَ أَوْحَى ِإلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوْا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغَى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ رواه مسلمArtinya “Sesungguhnya Allah swt. telah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawaduk, sehingga tak seorang pun menyombongkan diri kepada yang lain, atau seseorang tiada menganiaya kepada yang lainnya.” HR. Muslim Sikap rendah hati dapat mengembangkan apa yang telah dimiliki seseorang, karen merasa apa yang dimiliki saat ini bukanlah sesuatu yang besar dan dapat memberikan kemuliaan bagi orang yang mengamalkannya. قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ {مَنْ تَوَاضَعَ لِلهِ رَفَعَهُ اللهُ وَمَنْ تَكَّبَرَ وَضَعَهُ SAW. bersabda, “Siapa yang tawadhu’ karena Allah, maka Allah akan mengangkat derajat nya di dunia dan akhirat, dan siapa yang sombong maka Allah akan merendahkannya.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ibnu Mandah dan imam Abu Nu’aim dari sahabat Aus bin Khauli Adapun hikmah penerapan sikap rendah hati dalam kehidupan seharri-hari, antar lain Menjadi orang yang ikhlasTerhindar dari perilaku sombongDihargai dan dihormati oleh Allah SWTDitinggikan derajatnya oleh Allah SWTMendapatkan ketentraan dan kenyamanan dalam hidup Al Isra Ayat 26Allah SWT ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا Arti Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros. Quran Surat Al-Isra Ayat 26 Ayat diatas berisi mengenai perintah agar manusia menginfakkan sebagian hartanya kepada keluarga terdekat, orang-orang miskin, dan orang-orang dalam perjalanan menuju kebaikan. Di samping itu, ayat tersebut juga berisikan perintah kepada manusia untuk tidak bersikap boros dengan menghamburkan-hamburkan hartanya. Tidak bersikap boros disebut dengan sikap hemat. Hemat dapat diartikan sebagai sikap berhati-hati dalam membelanjakan harta yang dimiliki, atau sikap yang tidak boros. Sedangkan boros adalah sikap berlebihan dalam menggunkan harta untuk hal yang tidak Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ“Sesungguhnya Allah meridlai tiga hal bagi kalian dan murka apabila kalian melakukan tiga hal. Allah ridha jika kalian menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan Allah ridla jika kalian berpegang pada tali Allah seluruhnya dan kalian saling menasehati terhadap para penguasa yang mengatur urusan kalian. Allah murka jika kalian sibuk dengan desas-desus, banyak mengemukakan pertanyaan yang tidak berguna serta membuang-buang harta.” HR. Muslim beberapa hikmah yang didapatkan dari pelaksanaan sikap hemat, antar lain Terhindar dari sifat borosDapat memanfaatkan sesuatu dengan makasimalMemiliki kesempatan kaya lebih tinggiMendapat pahala dari Allah SWTTerhindar dari bujuk rayu setan yang selalu mendorong untuk bersikap boros. Al Isra’ Ayat 27 Allah SWT ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا Arti Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. Quran Surat Al-Isra Ayat 27 Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang boros termasuk saudara setan dan tidak akan masuk surga. Islam mengajarkan kepada manusia untuk hidup dengan sederhana, yakni menjaga diri untuk selalu dalam kesederhanaan meskipun memiliki kekayaan atau harta yang melimpah. Hidup sederhana adalah hidup secara wajar dan secukupnya. Hidup sederhana merupakan hasil dari penerapan sikap rendah hati dan hemat. Orang yang senantiasa rendah hati dan hemat dalam menjalani kehidupannya, termasuk dalam golongan orang-orang yang hidup sedrhana. Allah SWT melarang manusia untuk berbuat boros, karena boros merupakan sikap yang berlebihan dan dapat menjerumuskan manusia ke dalam kesombongan. Maka dari itu, Rasulullah SAW mengajarkan kepada umat Islam untuk tidak berlebihan dalam hal عَمْرِوبْنِ شَعْبٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنِ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلْ وَاشْرَبْ وَالْبَسْ وَتَصَدَّقْ فِى غَيْرِ سَرَفٍ وَلاَ مَخِيْلَةٍ أخرجه أبوداود وأحمدArtinyaDari Amr bin Sya’ab dari bapaknya dari kakeknya ia berkata Rasulullah SAW bersabda “ makanlah, minumlah, berpakaianlah dan bershadaqahlah dengan tidak berlebih-lebihan dan menyombongkan diri” HR. Abu Daud dan Ahmad Adapun beberapa hikmah yang diperoleh dari pengalaman sikap hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari, antara lain Terhindar dari perilaku-perilaku buruk akibat sikap borosTidak termasuk saudara setanTumbuh menjadi orang yang qanaahTerhindar dari sikap borosMendapatkan ketentraman dan kenyamanan did alam hidup Sumber Navigasi pos Nama Kelas VIII Delapan Semester Ganjil Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu Menyebutkan arti QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 serta hadis rendah hati, hemat dan hidup sederhana dengan makna isi kandungan QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 serta hadis rendah hati, hemat dan hidup sederhana dengan hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alif lam qomariyah dalam QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 dengan bacaan QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 dengan bacaan QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 dengan dengan contoh perilaku rendah hati, hemat dan hidup sederhana sebagai implementasi QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 serta hadis terkait dengan benar. Persiapan Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca, atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media dimulai dengan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama, dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan disesuaikan dengan metode yang akan mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang materi sesuai dengan pokok tujuan pembelajaran. Pelaksanaan Setelah membaca dan menelaah materi pembelajaran “Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana Membuat Hidup Lebih Mulia,” jawablah pertanyaan berikut Tulislah QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 beserta terjemahnya!Tuliskan hadis beserta terjemahnya tentang rendah hati, hemat dan hidup sederhana dengan benar!Jelaskan isi kandungan QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 serta hadis rendah hati, hemat dan hidup sederhana dengan benar!Tentukan hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alif lam qomariyah dalam QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 dengan benar!Buatlah contoh perilaku rendah hati, hemat dan hidup sederhana yang biasa kamu lakukan sehari-hari sebagai implementasi QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 serta hadis terkait dengan benar! Penutup Setelah membaca, menelaah dan mereflesikan materi pembelajaran tentang “Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana Membuat Hidup Lebih Mulia,” guru dengan melibatkan siswa mengambil kesimpulan dan siswa mencatat kesimpulan tersebut. Guru selanjutnya menutup pembelajaran dan berdoa sejenak. Post navigation

hadis terkait tentang rendah hati hemat dan hidup sederhana